![]() |
Mengantisipasi penimbunan dan kelangkaan pupuk, polisi diminta perketat pengawasan pendistribusian. (foto: ilustrasi-ib) |
BLORA. Disaat kebutuhan pupuk
tinggi, di lapangan justru terjadi kelangkaan dan melambungnya harga.
Hal ini membuat petani kelimpungan karena untuk mendapatkan pupuk
harus merogoh kocek lebih dalam lagi. Melihat hal tersebut, Pemkab
Blora pun turut prihatin.
Untuk mengatasinya, pada Senin (5/12)
digelar rapat koordinasi tentang pendistribusian dan jual beli pupuk
di Kantor Setda Kabupaten Blora.
“Atas petunjuk Pak Bupati, kami
laksanakan rapat dengan Dinas Pertanian, dan para distributor dari
seluruh kecamatan. Kami minta data kondisi terkini agar bisa
dipetakan langkah apa saja yang harus dilakukan agar kelangkaan dan
kenaikan harga pupuk di tingkat eceran tidak terjadi,” ucap Wakil
Bupati H.Arief Rohman M.Si.
![]() |
Wakil Bupati didampingi Plt Sekda dan Asisten 2 memimpin rapat koordinasi tentang pendistribusian pupuk. (foto: dok-humas) |
“Kepada Pak Kapolres dan jajarannya
kami minta untuk meningkatkan pengawasan proses distribusi pupuk dan
penjualannya hingga ke desa-desa. Semua Polsek saya minta ikut
dikerahkan. Jika dijumpai ada penimbunan, kami minta untuk dilakukan
tindakan tegas,” lanjut Arief Rohman.
Adapun Kapolres Blora AKBP Surisman
SIK, MH melalui Kabag Ops Kompol I Gede Arda menyatakan kesiapannya
untuk membantu Pemkab dalam pengawasan pendistribusian pupuk
bersubsidi. “Kami siap mengawal agar tidak terjadi penimbunan yang
mengakibatkan kelangkaan dan kenaikan harga,” ujar Kabag Ops Kompol
I Gede Arda.
Jika memang kuota yang ada kurang,
disaat permintaan pupuk dari petani sangat tinggi. Pemkab meminta
Dinas Pertanian mengajukan penambahan kuota pupuk kepada Gubernur.
Pasalnya setiap kabupaten memiliki kuota jatah pupuk masing-masing.
(ag-infoblora)
0 komentar:
Post a Comment