![]() |
Kabid Perdagangan DIsperindagkop UMKM sedang mengecek ketersediaan elpiji 3 Kg di SPBE Medang. (foto: teg-ib) |
Kepala Disperindagkop
UMKM Blora, Maskur melalui Kepala Bidang Perdagangan Ngadi Utomo mengatakan
dalam bulan Ramadhan ini Pemerintah Kabupaten Blora mengajukan tambahan kuota
10 persen gas elpiji tabung 3 kg, yang memang banyak digunakan konsumen rumah
tangga.
“Penambahan
kuota itu supaya ada keterjaminan stok di pasaran,” kata Ngadi Utomo.
Peruntukan
itu sebagaimana diatur dalam Pasal 3 Ayat (1) Peraturan Presiden (Perpres)
Nomor 104 Tahun 2007 tentang Penyediaan Pendistribusian dan Penetapan Harga
Elpiji Tabung 3 kilogram.
Menurutnya,
saat ini ketersediaan gas elpiji 3 kg, yang sering disebut elpiji melon di
wilayah Kabupaten Blora masih aman. Berdasarkan pemantauan jajarannya, harga di
pasaran pun belum naik.
“Untuk saat
ini stok masih aman dan diperkirakan hingga lebaran stok elpiji aman. Jika nantinya
dirasa kurang kami akan mengajukan tambahan lagi,” jelasnya.
Sementara
itu, berdasarkan pemantauan, harga gas itu di Kecamatan Blora Kota dan
sekitarnya, bervariasi dari Rp 16 ribu sampai Rp 21 ribu per tabung. Namun
demikian pihaknya berharap para pengecer yang menjual bisa sesuai SK Gubernur
yaitu dengan harga Rp 15.500 per tabung
“Saya harap
mereka bisa mentaati harga yang telah ada, jangan terlalu mahal jika
menjualnya,” ungkpanya.
Pihaknya
bersama tim akan terus melakukan pantauan secara rutin di bulan ramadhan ini
sehingga nantinya masyarakat bisa mendapatkan harga yang sesuai dan pasokan
elpiji bisa tetap lancar.
“Pantauan
akan terus kami lakukan hingga mendekati lebaran dan itu nanti akan secara
menyeluruh di Kabupaten Blora,” terangnya. (teg-infoblora)
0 komentar:
Post a Comment