Mewakili Bupati, Wabup H.Arief Rohman saat membuka Musrenbang RPJMD di Bappeda menyampaikan rencana pembangunan Pasar Blora di Gabus berlanjut. (foto: ag-infoblora) |
“Pemkab akan tetap membangun pasar baru
di kawasan Gabus untuk memberi wadah para pedagang yang berjualan di bahu jalan
sepanjang Jl.MR Iskandar dan seluruh pedagang pasar rel yang menempati lahan
milik PT.KAI. Setelah pasar baru di Gabus selesai dibangun, baru giliran Pasar
Induk direvitalisasi. Jadi nanti akan ada 2 pasar di Blora,” ucap Wakil Bupati
H.Arief Rohman M.Si, mewakili Bupati H.Djoko Nugroho yang berhalangan hadir
karena sedang bertugas di Jakarta.
Menurutnya belum lama ini Kepala Aset
PT.KAI telah datang ke Blora dan menyampaikan bahwa cepat atau lambat lahan
milik PT.KAI yang merupakan bekas jalur rel akan diminta untuk penataan aset
milik PT.KAI.
“Kita harus secepatnya mengantisipasi
pengambilan aset milik PT.KAI sehingga harus memberikan tempat berjualan kepada
para pedagang yang berjualan di pasar rel. Sehingga jika sewaktu-waktu aset
tersebut diminta untuk dilakukan penataan, Pemkab sudah siap dengan adanya
Pasar Blora yang baru di Gabus,” lanjut Arief Rohman.
Ia pun memastikan bahwa isu akan
dibangunnya mall di lokasi Pasar Induk Blora yang selama ini berhembus di
kalangan para pedagang itu tidak benar. “Tidak ada yang akan membangun mall,
saya harap masyarakat terutama para pedagang tidak mudah mempercayai kabar
burung yang tidak jelas sumbernya,” tegasnya.
Pemkab pun sepakat akan tetap
mempertahankan 5 bangunan cikal bakal berdirinya pusat Kota Blora yakni
Kanjengan atau Pendopo Kabupaten, Alun-alun, Masjid Agung, Makam Sunan Pojok
dan Pasar Induk Blora.
“Lima bangunan utama cikal bakal Blora
ini akan ditata, dikembangkan. Tidak hanya Pasar Induk Blora yang akan
dilakukan penataan, Pemkab juga akan memperluas area makam Sunan Pojok sebagai tujuan wisata religi utama di pusat
Kota Blora dan membangun Masjid Agung Baitunnur Blora dengan perluasan di
sebelah utara,” bebernya.
Sementara itu Ketua DPRD Blora, Bambang
Susilo juga menyampaikan hal yang sama. “Berdasarkan hasil audiensi dengan para
pedagang lalu, mereka sepakat mempersilahkan Pemkab untuk membangun pasar di
Gabus. Namun Pasar Induk Blora jangan dibongkar, kalau bisa justru direnovasi,”
kata Bambang.
Terpisah, Kepala Disperindagkop UMKM
Blora Maskur mengatakan bahwa jumlah seluruh pedagang di Pasar Induk Blora
ditambah dengan Pasar Rel dan pedagang pasar tumpah yang berjualan di sepanjang
bahu jalan Mr.Iskandar total ada 2000 an lebih.
“Sangat tidak mungkin jika harus dipaksa
masuk ke dalam Pasar Induk Blora semua. Kita akan tertibkan dengan membangun
Pasar Blora di Gabus. Jangan khawatir, selama 6 bulan pertama akan digratiskan
untuk menempati kios di pasar yang baru,” ungkap Maskur. (rs-infoblora)
0 komentar:
Post a Comment