![]() |
Perwakilan pedagang Pasar Blora berdialog dengan pimpinan DPRD Blora terkait rencana pemindahan pasar oleh Bupati. (foto: ag-infoblora) |
“Kami belum mendapatkan kejelasan dari Bupati, sehingga mendatangi
DPRD untuk meminta dukungan wakil kami di parlemen agar bisa menyuarakan suara
para pedagang. Apalagi DPRD itu wakil rakyat, harus bisa memperjuangkan kemauan
rakyatnya,” ujar Prionggo, salah satu pedagang sekaligus pengurus Paguyuban
Pedagang Pasar Induk Blora (P3IB).
Setibanya di halaman depan gedung DPRD, sebanyak 20 perwakilan
massa yang melakukan demo dipersilahkan masuk untuk mengikuti dialog dengan
jajaran pimpinan DPRD Blora. Sementara pedagang lainnya menunggu hasil dialog
di halaman sambil beristirahat.
Dialog dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Blora Bambang Susilo
dengan didampingi Wakil Ketua DPRD H.Abdullah Aminudin, Kepala Disperindagkop UMKM
Blora Maskur serta sejumlah anggota Komisi B yang membidangi perekonomian dan
keuangan.
Di hadapan pimpinan DPRD, Ketua P3IB Tarwa Saladin pun langsung
menyampaikan unek-unek para pedagang yang butuh mendapatkan dukungan penuh dari
kalangan dewan. “DPRD kan wakil rakyat, sudah seharusnya wajib memperjuangkan
kepentingan rakyat yang memilihnya. Saat ini kami dihadapkan dengan masalah
pemidahan pasar, sehingga bagaimana caranya agar DPRD bisa membatalkan itu.
Kalau bisa dipending saja anggaran pembangunan pasar yang baru dalam APBD tahun
depan,” ungkap Tarwa Saladin.
“Semua anggaran pembangunan yang akan dilakukan pemerintah kan
harus dibahas dan disetujui oleh DPRD. Atas dasar itu kami minta agar DPRD
tidak menyetujui jika Bupati mengajukan rencana anggaran pemindahan dan
pembangunan pasar,” lanjut tarwa Saladin.
Begitu juga dengan KH.Khudori pedagang Pasar Induk Blora yang
secara tegas meminta kalangan DPRD ikut menolak pemindahan pasar ke Gabus. “DPRD
harus bisa mendukung rakyat untuk menolak pemindahan pasar, kalau tidak ya
kualat. Allah yang akan mendukung suara kami,” tegas KH.Khudori.
Sementara itu Bambang salah satu perwakilan pedagang lainnya
menyampaikan bahwa pihaknya tidak melarang Bupati untuk membangun pasar baru di
Gabus, tetapi Pasar Induk yang sekarang ini jangan dipindah.
“Silahkan pasar dibangun di Gabus, tapi jangan pindah Pasar Induk.
Gunakan pasar di Gabus itu untuk menampung dan menertibkan pedagang pasar
tumpah di sepanjang Jl.MR Iskandar yang selalu ada di setiap pagi serta
pedagang pasar rel yang menempati tanah PT.KAI,” pintanya.
Ketua DPRD Blora, Bambang Susilo pun mengatakan
bahwa hingga saat ini Bupati belum pernah menyampaikan secara resmi rencana pemindahan
dan pembangunan pasar di Gabus ke anggota dewan.
“Bupati
belum pernah berdialog dengan DPRD terkait rencana pemindahan pasar. Dengan
adanya kegiatan ini, kami akan catat semua keluhan pedagang untuk
dikoordinasikan dengan Bupati. Kami janji akan mengawal kepentingan pedagang. Coba
Pak Sekwan nanti dijadwalkan pertemuan dengan Bupati untuk membahas masalah
ini,” ujar Bambang Susilo.
Adapun
Wakil Ketua DPRD Blora, H.Abdullah Aminudin menjelaskan bahwa pihaknya sudah menangkap jelas apa keluhan pedagang. “Berdasarkan
pemaparan pedagang, kesimpulannya tidak menolak pembangunan pasar di Gabus, tapi
pasar induk tidak usah dibongkar. Untuk itu nanti akan digelar rapat intern
antara legislatif dan eksekutif. Mudah mudahan ada jalan keluar, kita berdoa
bersama nggih Pak, Bu. Percayalah kami dari DPRD akan mencarikan solusi terbaik
agar memperoleh jalan terbaik untuk keduanya,” pungkasnya.
Ia mengatakan bahwa tugas merencanakan pembangunan
memang bukan menjadi ranah kinerja DPRD. Semua perencanaan pembangunan dibuat
oleh Bupati melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), termasuk
rencana pemindahan pasar ini.
(berita sebelumnya, klik : Ini Tanggapan Bupati Saat Didemo Pedagang Pasar Blora di Hari Ulang Tahunnya)
(berita sebelumnya, klik : Ini Tanggapan Bupati Saat Didemo Pedagang Pasar Blora di Hari Ulang Tahunnya)
Setelah mendapatkan dukungan dan janji dari DPRD
untuk menyelesaikan masalah rencana pemindahan pasar, ratusan pedagang yang
melakukan demo pun membubarkan diri dengan tertib. (rs-infoblora)
0 komentar:
Post a Comment