![]() |
Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Induk Blora (P3IB) Tarwa Saladin menyampaikan sarannya kepada Bupati terkait rencana pemindahan pasar. (foto: ag-infoblora) |
Namun tidak berselang lama perwakilan pedagang sejumlah 20 orang diajak
naik ke lantai 2 ruang rapat Setda Blora untuk berdialog dengan Bupati H.Djoko
Nugroho didampingi oleh Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi
(Disperindag) UMKM Maskur, Plt Sekda Sutikno Slamet dan Kepala Kantor
Kesbangpol Anang Sri Danaryanto.
Kepada Bupati, pedagang menyampaikan penolakannya jika pasar
hendak dipindah ke Gabus. Mereka ingin Pasar Blora tetap dipertahankan karena
termasuk bangunan kuno cikal bakal berdirinya pusat pemerintahan Blora
peninggalan Bupati pertama bersama bangunan Masjid, Alun-alun, Kanjengan
(Pendopo Kabupaten) dan Makam Gedong Ageng Sunan Pojok. Hal itu diucapkan KH
Kudhori.
![]() |
Bupati Djoko Nugroho mendengarkan masukan dari para pedagang terkait rencana pemindahan pasar di ruang rapat Setda Blora. (foto: ag-infoblora) |
Sementara itu Ketua P3IB Tarwa Saladin meminta Bupati untuk
terlebih dahulu melakukan kajian layak atau tidaknya kawasan Gabus dijadikan
lokasi pembangunan pasar. “Marilah Pak Bupati kita rembug bagaimana baiknya. Apakah
Pemkab sudah melakukan studi kelayakan di wilayah Gabus? Jika memang belum maka
segera lakukan dahulu, jangan sampai setelah membangun lalu mangkrak karena
lokasinya tidak prospektif,” ujar Tarwa Saladin.
Ia pun meminta kepada Bupati agar mengutamakan rakyatnya daripada
kepentingan investor. “Kalau demi pemerataan pembangunan maka utamakan rakyat ,
dalam hal ini pedagang kecil. Jangan pasar yang dipindah, tetapi sediakan lahan
lahan kosong untuk investor di tepi kota agar mereka bisa berinvestasi. Bukan
pasarnya dipindah lalu bekasnya untuk supermarket,” lanjut Tarwa Saladin.
Bambang, perwakilan pedagang lainnya bahkan mempersilahkan jika
Pemkab ingin membangun pasar baru di Gabus. “Membangun pasar di Gabus ya
monggo. Itu nanti bisa untuk menampung para pedagang yang berjualan di trotoar sepanjang
Jl.MR Iskandar, mereka itu tidak punya ijin dan pedagang pasar rel yang menempati tanah PT.KAI. Sedangkan
Pasar Induk Blora biarkan saja, atau cukup direnovasi. Tak usah dipindah,” kata
Bambang.
Mendengar masukan dari para pedagang, Bupati pun mengucapkan
terimakasih dan akan melakukan pengkajian lebih lanjut sambil menunggu
pembuatan maket pembangunan pasar di Gabus.
“Pembangunan baru akan dilakukan pada tahun 2017 nanti. Masih ada
waktu panjang untuk mengkajinya. Jangan panik, kita akan libatkan banyak pihak
untuk memutuskan pemindahan atau penataan pasar ini,” kata Bupati H.Djoko
Nugroho. (rs-infoblora)
0 komentar:
Post a Comment