![]() |
Wakil Bupati Blora H.Arief Rohman M.Si saat meninjau rumah produksi Batik Nimas Barokah. (foto: ag-infoblora) |
Berbagai
motif batik khas Blora mulai Pring Tayub, Samin Surosentiko, Tugu Pancasila,
Barongan, Sate Godong Jati, Godong Klemot, Brambang Bawang serta lainnya terus
dikreasikan dan banyak diminati pembeli dari Blora hingga luar kota, bahkan
luar Jawa.
Guna
mendukung pengembangan UMKM Batik Tulis Blora “Nimas Barokah” tersebut, belum
lama ini Wakil Bupati Blora H.Arief Rohman M.Si datang langsung ke rumah
produksinya yang ada di Jl.Cendana Gang III Beran untuk mengetahui lebih jauh
potensi pemasarannya.
“Dari
berbagai perajin batik di Blora, saya tertarik dengan motif-motif yang
dipasarkan oleh Nimas Barokah. Baik warna dan coraknya sesuai dengan kesukaan
saya. Saya ingin usaha ini bisa dikembangkan menjadi salah satu produk UMKM
unggulan Kabupaten Blora, sehingga sengaja datang untuk mengetahui potensi dan
kendala apa yang dihadapi perajin,” ujar Mas Arief, sapaan akrab Wakil Bupati.
Sementara
itu Yanik Mariana pemilik usaha batik “Nimas Barokah” mengatakan bahwa hingga
saat ini ada dua kendala utama yang dihadapinya ketika ada banyak pesanan yakni
kurangnya tenaga gambar pembuat motif di kain dan permodalan.
![]() |
Wakil Bupati ikut mencoba mewarnai batik Samin Surosentiko. |
Mendengar
penjelasan Yanik Mariana yang lebih akrab dikenal sebagai Mbak Ana itu, Wakil
Bupati asli Dukuh Seren Desa Sendangwungu Kecamatan Banjarejo ini langsung
menawarkan bantuan kredit permodalan ke Bank Jateng.
“Kalau
kendalanya soal modal, nanti saya rekomendasikan agar bisa jadi Mitra 25 Bank
Jateng. Bank Jateng sedang membuka kredit usaha UMKM tanpa agunan dengan
maksimal pinjaman Rp 25 juta dengan bunga rendah hanya 7 persen. Tidak usah
khawatir, nanti biar diurus ajudan tentang persyaratannya biar kedepan Batik
Blora bisa semakin berkembang,” jelas Arief Rohman.
Tidak
hanya memberikan jalan bantuan kredit permodalan, Wakil Bupati H.Arief Rohman
M.Si juga langsung memesan 5 batik yang akan dibuat sebagai pakaian kerja. Ia
juga mau membantu memasarkan ke teman-teman yang ada di Jakarta.
“Kalau
ada stok banyak, saya mau ikut menawarkan ke teman-teman yang ada di Jakarta.
Mereka pasti senang ada batik khas Blora sebagai oleh-oleh. Kalau ada kendala
lainnya bilang saja,” lanjut Arief Rohman.
Sementara
itu, Vesta Wahyuningsih bagian penjulan batik Nimas Barokah melalui akun
twitter @BloraBatik mengaku ada
banyak pesanan pasca dijadikan Gubernur Ganjar Pranowo sebagai contoh pemasaran
berbasis IT.
“Pak
Ganjar ini memesan batik disini lagi, nampaknya beliau suka dengan motif-motif
khas Blora. Awalnya pesan motif pring tayub dan samin surosentiko, namun ini
tambah lagi pesan motif Tugu Pancasila, Barongan dan Banteng,” bebernya.
(rs-infoblora)
0 komentar:
Post a Comment