![]() |
Bupati, Wakil Bupati dan rombongan Ilusa 75 foto bersama usai mendukung gerakan tolak kekerasan seksual pada anak-anak dan perempuan. (foto: ag-infoblora) |
Seperti yang dilakukan Lembaga Sahabat
Perempuan Meurah Intan (SPMI) Blora pada Minggu pagi (15/5) saat Car Free Day
(CFD) di Alun-alun. Beberapa perempuan dan para pemuda SPMI Blora melakukan
aksi penggalangan tanda tangan dari warga masyarakat yang sedang berolahraga
pagi sebagai bentuk dukungan pengesahan RUU PKS.
![]() |
Bupati Djoko Nugroho bubuhkan tanda tangan sebagai bentuk dukunganagar RUU PKS segera disahkan. (foto: ag-infoblora) |
Kasus pemerkosaan yang dialami gadis SMP
bernama Yuyun oleh belasan pemuda di Bengkulu belum lama ini menurutnya menjadi
cambuk bagi turunnya moral generasi muda bangsa. “Jangan sampai ada Yuyun lain
yang bermunculan dengan kasus sadis seperti itu. Pemerintah harus responsif
untuk melindungi generasi muda dan memberikan sanksi tegas bagi pelaku
kekerasan seksual,” lanjutnya.
Ia menyatakan bahwa kasus kekerasan
seksual di Indonesia itu ibarat gunung es, pasalnya yang terungkap dan masuk
pemberitaan itu hanya sebagian kecil dari seluruh kasus. Banyak korban
kekerasan seksual yang malu dan enggan melapor ke pihak berwajib, sehingga
sulit mendata jumlah kasus kekerasan seksual yang sebenarnya.
Hadir dalam penggalangan dukungan untuk
mendesak pengesahan RUU PKS, Bupati H.Djoko Nugroho, Wakil Bupati H.Arief Rohman
M.Si, rombongan ILUSA 75, serta ratusan masyarakat umum yang bersedia
membubuhkan tanda tangannya sebagai bentuk perlawanan kejahatan seksual.
(rs-infoblora)
0 komentar:
Post a Comment