![]() |
Wakil Bupati H.Arief Rohman M.Si saat sidak ke ruang rawat inap RS dr.R.Soetijono Blora, Kamis (12/5). (foto: ag-infoblora) |
Dengan tanpa
didampingi protokoler, Wakil Bupati asal Kecamatan Banjarejo ini langsung
menuju salah satu ruangan perawatan pasien. Ia berbincang-bincang dengan salah
satu korban kecelakaan yang sedang dirawat karena mengalami patah tulang.
Tidak lama
kemudian Kepala Rumah Sakit dr.Nugroho datang menghampiri Wabup Arief Rohman.
“Kabarnya Pak Wakil akan kesini sore hari, tetapi ini kok siang sudah disini.
Maaf ini tadi saya baru selesai rapat,” ucap dr.Nugroho kepada Wabup Arief
Rohman.
dr.Nugroho
pun langsung mengarahkan Wabup Arief Rohman untuk meninjau gedung baru ruang
instalasi bedah sentral (IBS) yang minggu lalu baru diresmikan Bupati Djoko
Nugroho. Wabup pun meminta agar adanya gedung IBS yang baru bisa meningkatkan
kualitas layanan kesehatan.
![]() |
Wabup Arief Rohman melihat alat cuci darah di RS. dr. R.Soetijono Blora. (foto: ag-infoblora) |
“Kalau Pak
Bupati bilang warga Blora lebih banyak memilih berobat keluar kota daripada di
rumah sakitnya sendiri itu kurang tepat. Buktinya rumah sakit ini selalu penuh
dan sering kekurangan ruang rawat inap. Sehingga saya minta bantuan untuk
perluasan ruang rawat inap baik untuk kelas I, II, III atau VIP,” ucapnya.
Rencananya
perluasan bangunan untuk ruang rawat inap akan dilakukan ke arah belakang yakni
memakai lahan Pemkab yang kini dipakai untuk kampus Poltekkes Kemenkes
Semarang. Wabup pun diajak untuk melihat lahan kosong di belakang rumah sakit.
“Kalau memang
butuh penambahan ruangan rawat inap, bisa diusulkan nanti di APBD 2017. Namun
harus diimbangi dengan peningkatan layanan kepada pasien. Karena masih banyak
masyarakat yang mengeluh kalau layanan di rumah sakit masih buruk,” tegas Arief
Rohman.
Usai meninjau
lahan kosong untuk perluasan ruang rawat inap, Arief Rohman yang juga mantan
anggota DPRD Jateng ini langsung meninjau ruang rawat inap kelas III untuk
pasien JPS. Disini ia melihat kondisi ruangan besar yang digunakan untuk
merawat 11 pasien sekaligus.
Adanya 4 alat
cuci darah yang dimiliki RS dr.R.Soetijono juga menjadi perhatian Arief Rohman.
Ternyata dari 4 alat cuci darah yang ada, baru 2 yang bisa dioperasionalkan
untuk mengobati pasien. Ia meminta agar alat cuci darah yang ada bisa
difungsikan dengan maksimal.
“Alat cuci
darah ini baru bisa digunakan 2, berarti yang 2 masih nganggur. Segera
dioptimalkan agar pelayanan bisa lebih luas. Jangan sampai pasien antri lama
untuk cuci darah,” tegasnya.
Sidak
diakhiri dengan meninjau ruang poliklinik kesehatan di bagian depan yang setiap
harinya buka mulai 08.00 WIB hingga 12.00 WIB untuk memeriksa keluhan kesehatan
masyarakat.
Saat
dihubungi info Blora, Wabup Arief Rohman menekankan agar seluruh rumah sakit di
Kabupaten Blora terus meningkatkan layanan kesehatan kepada masyarakat. Ia
meminta agar pelayanan diutamakan, melayani dengan tulus ikhlas dan murah
senyum.
“Kami
berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Kabupaten
Blora. Nanti akan kita gandeng konsultan kesehatan dari Jakarta untuk membenahi
layanan rumah sakit,” jelasnya.
Kedepan untuk
memperluas layanan kesehatan, akan dibangun rumah sakir di Randublatung.
Setelah Randublatung, wilayah potensial untuk mendirikan rumah sakit adalah
Kunduran untuk melayani warga masyarakat Kabupaten Blora di wilayah barat.
(rs-infoblora)
0 komentar:
Post a Comment