![]() |
Ratusan buruh pekerja migas berorasi di Alun-alun Blora saat May Day kemarin. (foto: ag-ib) |
Minggu
siang (1/5) kemarin, dengan cuaca hujan rintik-rintik ada ratusan buruh
berkonvoi menggunakan sepeda motor dari Tuk Buntung Cepu menuju Alun-alun Kota
Blora untuk melakukan demonstrasi menuntut penghapusan sistem kontrak dan
pemenuhan hak-hak buruh.
Mereka
yang tergabung dalam Serikat Pekerja Kontrak Pertamina (SPKP) Cepu, Kongres
Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), Serikat Pekerja CPPG dan FSB Migas
Cepu memakai pakaian serba merah sambil mengibarkan bendera sepanjang
perjalanan dari Cepu ke Blora dengan pengawalan ketat petugas kepolisian dari
Satlantas Polres Blora.
Sementara
itu di Alun-alun Blora sendiri sudah disiagakan ratusan petugas keamanan baik
dari Polres Blora maupun Kodim 0721 Blora untuk mengantisipasi potensi gangguan
kemanan saat berlangsung aksi demonstrasi. Gerbang pendopo rumah dinas Bupati
pun ditutup dengan penjagaan ketat polisi.
Setibanya
di Alun-alun, rombongan buruh langsung menempatkan diri di lapangan depan
Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora untuk berorasi. Dalam orasinya Koordinator
Lapangan (korlap) yang juga Ketua SPKP Cepu Agung Pujo Susilo mengatakan sudah
puluhan tahun anggota serikat pekerja bekerja di Pertamina EP Cepu, hingga saat
ini tidak juga diangkat.
Bahkan
saat ini justru terjadi ketidakpastian status pekerja karena lewat system
kontrak atau outsourcing. Mereka meminta agar pemerintah bisa menyuarakan
aspirasi mereka kepada para pengusaha dan mengubah kebijakan untuk menghapus
sistem kontrak.
“Adanya
Outsourcing tidak membuat berpihak kepada kaum buruh. Kami berada dalam posisi
ketidakpastian yang sewaktu-waktu bisa diputus kontrak tanpa sebab yang jelas,”
tegas Agung Pujo Susilo, Minggu (1/5).
Menurutnya,
melalui hari buruh tersebut dirinya ingin agar hak-hak pekerja di penuhi dan
kesejahteraan merata bagi semua pekerja. Untuk itu dirinya atas nama SPKP Cepu
meminta kepada Bupati agar merespons apa yang dikeluhkan oleh para pekerja.
SPKP juga meminta agar tenaga kontrak dihapus.
Hanya
saja hingga aksi orasi selesai dilakukan, Bupati ataupun Wakil Bupati Blora
tidak ada yangkeluar untuk menemui para demonstran. Usai berorasi, mereka
lantas membubarkan diri dengan tertib. (rs-infoblora)
0 komentar:
Post a Comment