![]() |
Satu rumah milik Moch Hasyim tergerus longsor dan amblas masuk ke sungai di wilayah RT 02 RW 02 Desa Nglanjuk Kecamatan Cepu, Rabu (2/3). (foto: ant-infoblora) |
Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari Satuan
Tanggap Bencana (Satgana) Kecamatan Cepu, menyebutkan bahwa kejadian longsor
yang mengakibatkan satu rumah milik Moch Hasyim amblas masuk sungai sedalam 3
meter terjadi sekitar pukul 12.00 WIB.
“Sebenarnya plengsengan sungai ini sudah 2 minggu lalu
longsor, sudah dilaporkan ke Kecamatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Blora juga, namun tidak ada upaya penanganan darurat dari dinas terkait.
Selama 2 minggu tersebut rumah Pak Hasyim menggantung karena tanah dibawahnya
longsor. Karena tidak ada penyangganya, akhirnya Rabu siang (2/3) pukul 12. 00
WIB rumah ikut amblas masuk ke sungai yang ada di sebelah utara rumah,” jelas
Komandan Satgana PMI Cepu, Anton Moedji.
![]() |
Para relawan membantu evakuasi puing bangunan rumah yang jatuh ke sungai pada Rabu siang. (foto: ant-infoblora) |
“Teman-teman tadi langsung terjun membantu mengangkat
puing bangunan yang masih bisa digunakan lagi seperti kayu, seng dan lainnya.
Setidaknya separuh rumah milik Pak Hasyim amblas sehingga banyak perabotan
rumah tangganya yang juga masuk ke sungai, untung saat kejadian arus sungai
tidak besar,” kata Anton.
Ia menyatakan bahwa saat kejadian tidak ada hujan
deras ataupun angin kencang. Memang keadaan rumah sudah menggantung sejak 2
minggu terakhir sehingga kemungkinan besar sudah tidak kuat menahan beban. “Alhamdulillah
tidak ada korban jiwa saat longsor terjadi. Pak Hasyim masih ngajar di sekolah,
sedangkan istrinya ada di rumah bagian selatan. Kepala Desa dan tim dari Polsek Cepu juga sudah meninjau lokasi,” lanjut Anton.
Moch Hasyim selaku pemilik rumah berharap kepada
pemerintah melalui dinas terkait bisa segera membangunkan plengsengan penguat
tanggul sungai agar kedepan longsor tidak melebar dan rumahnya tidak amblas
lagi.
Rumah Moch Hasyim sejak 2 minggu lalu sebelum amblas sudah menggantung karena tanah dibawahnya telah longsor. (foto: rs-infoblora) |
“Untuk sementara, kini keluarga korban tinggal di
rumah satunya yang berada di sebelah
selatan bangunan yang tergerus longsor. Semoga cepat dibangun plengsengannya
sehingga longsor tidak meluas,” pungkas Anton sambil menggotong puing rumah
dari dasar sungai ke atas. (rs-infoblora)
1 komentar:
maaf saya zulfikar putra bapak hasyim...saya hanya mau mengkoreksi..sebenarnya kasus tanah longsor ini sudah filaporkan ke pemerintah setempat sejak th 2014 lalu tp tidak ada tanggapan dan tindak lanjut sama sekali alasanya."ini bisa ditindak lanjuti kalau sudah musim kenarau" ini yg saya ingat saat dinas kecamatan memantau pada th 2014 th lalu..tp sampai th 2016 nyatanya juga tidak ada tindakan sama sekali sampai hancur sudah rumah bapak saya...
dan semua ini ditaksir kerugian mencapai ratusan juta bukan puluhan juta...terimakasih harapan kami semoga pemerintahan bisa menanggapi kejadian ini lebih cepat dan tanggap tanpa harus menunggu kejadian2 atau bencana yg lebih besar lagi
Post a Comment