Salah satu truk besar parkir di bahu jalan depan Markas Yonif 410 Alugoro Blora karena tidak adanya terminal khusus untuk angkutan barang. (foto: ag-infoblora) |
Kerusakan bahu jalan bisa dilihat di kawasan Polaman,
Gapura Batas Kota Blora di Karangjati, depan Makam Bangkle, depan markas Yonif
410 Alugoro hingga wilayah Kecamatan Cepu.
“Banyak truk-truk besar yang parkir disini, kadang
truk barang, truk pertamina, kadang juga truk pasir. Bahu jalan jadi rusak
apalagi saat musim hujan menjadikan tanah becek,” kata Suparno, Desa Jejeruk
yang setiap harinya melintas di depan markas Yonif 410 Alugoro.
Ia berharap kepada pemerintah kabupaten agar bisa
membangunkan terminal parkir untuk truk-truk besar agar tidak parkir sembarangan
di tepi jalan. “Kalau saya lihat di Kudus dan Pati itu ada terminal khusus
untuk truk-truk besar sehingga tidak parkir di pinggir jalan ketika supir
kelelahan. Mungkin Pemkab Blora bisa mencontoh itu, apalagi kini jalur
Rembang-Blora-Cepu sudah jadi jalan nasional. Pasti akan banyak kendaraan besar
yang lewat sini,” jelasnya.
Begitu juga dengan Satya (27) warga Mlangsen, Blora
yang prihatin dengan kerusakan bahu jalan di depan Makam Bangkle dan kawasan
markas Yonif 410 Alugoro.
“Jalannya lumayan bagus, tapi bahu jalannya rusak
gara-gara truk parkir seenaknya. Diperparah dengan bekas galian proyek SPAM,
membuat tanah di tepi jalan jemek,”
ucap Satya.
Menurutnya, Pemkab harus segera membuat terminal
khusus untuk parkir truk-truk besar antar kota untuk tempat istirahat tanpa
merusak bahu jalan. “Semisal ada terminal truk, selain mengurangi potensi
kerusakan bahu jalan. Juga bisa menambah pendapatan daerah dari retribusi masuk
terminal parkir. Ini potensi untuk bisa menambah PAD daerah, pemerintah harus
sigap dengan membuat perda pungutan retribusi parkirnya,” bebernya.
“Memang dahulu pernah ada wacana pembangunan terminal
parkir oleh Dinas Perhubungan, namun entah mengapa sampai saat ini tidak jelas
kemana arahnya,” pungkasnya. (jo-infoblora)
0 komentar:
Post a Comment