![]() |
Bupati Blora H.Djoko Nugroho saat menghadiri musrenbang dan penyusunan RPKD di Bappeda, Kamis (10/3). (foto: gl-infoblora) |
Dalam sambutannya, Bupati yang akrab dipanggil Pak Kokok ini mengajak
seluruh jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk bersama-sama bekerja
lebih keras untuk mewujudkan Blora yang lebih sejahtera dan bermartabat sesuai
dengan visi yang diusungnya bersama Wakil Bupati H.Arief Rohman M.Si.
Dirinya menekankan pentingnya mendorong percepatan pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Blora menjadi 5,03 persen di tahun 2017. Mengurangi tingkat pengangguran menjadi 4,3 persen. Menurunkan tingkat kemiskinan menjadi
13,1 persen. Meningkatkan angka melek huruf (AMH) dari 95,09 persen menjadi 100 persen
maupun meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi 95,6.
Pihaknya juga bertekad mengurangi angka putus sekolah di semua jenjang
pendidikan, mengurangi angka kematian bayi menjadi 10/1000 kelahiran, mengurangi
presentasi gizi buruk menjadi 0,05
persen dari kondisi sekarang yang masih sebesar 0,5 persen, serta di bidang infrastruktur
untuk meningkatkan kondisi jalan mantab menjadi 92,23 persen.
![]() |
Jajaran Forkopimda menghadiri musrenbang dan penyusunan RKPD di Bappeda Blora, Kamis (10/3). (foto: ar-infoblora) |
Ia menyatakan
bahwa Pemkab kedepan juga akan melakukan penataan wilayah perkotaan. “Pasar
Kota Blora akan saya pindah ke kawasan Gabus Mlangsen, dibuatkan kawasan
terpadu dengan pasar burung dan sub terminal agar bisa terintegrasi antara
jalur angkutan dan bongkar muat barang perdagangan. Sehingga pemerataan
pembangunan bisa dilakukan ke arah selatan,” jelasnya.
Sementara itu
untuk Kecamatan Cepu, pihaknya akan menata PKL yang berada di Taman Seribu
Lampu. “Semua PKL nanti dipindah ke lapangan Ronggolawe, sementara Taman Seribu
Lampu akan dibuat ruang hijau bebas PKL. Jalan sekitar taman juga akan
diperluas sehingga arus lalu-lintas lebih lancar,” lanjutnya.
Di bidang
infrastruktur, Bupati Kokok mengajak semua SKPD untuk fokus melakukan
pembangunan wilayah Blora Selatan agar tidak terjadi ketimpangan yang cukup
jauh dengan kawasan utara, barat dan timur.
“Di Blora
Selatan itulah kantong-kantong kemiskinan berada, ada banyak jalan pedesaan
tengah hutan yang rusak parah. Seperti di Desa Getas Kecamatan Kradenan, disana
lumbung jagung namun harga panen jatuh akibat akses jalan yang buruk. Para
tengkulak datang membeli dengan harga murah karena biaya transport menuju
lokasi yang mahal dan susah. Begitu juga dengan desa hutan lainnya, perlu
diprioritaskan tahun ini. Tidak hanya jalannya tetapi juga aliran listriknya,
karena banyak desa pelosok yang masih gelap belum teraliri listrik,” tegasnya.
Khusus
kerusakan infrastruktur akibat bencana alam, Bupati kelahiran Cepu ini meminta
Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk segera melakukan perbaikan tanpa harus
menunggu perubahan APBD 2016. “Alihkan dana pembangunan bidang lainnya yang
kurang mendesak untuk menangani jalan dan jembatan yang ambrol karena longsor.
Saya kira DPRD juga akan setuju,” ucapnya.
Di bidang
kesehatan, peningkatan layanan kesehatan dan penambahan alat kesehatan yang
lengkap juga menjadi prioritas kepemimpinan mantan Dandim Rembang ini. “Alat-alat
rumah sakit dilengkapi, tenaga kesehatan ditingkatkan kompetensinya agar
pelayanannya lebih bagus. Dinas kesehatan saya beri tugas untuk itu,”
pungkasnya.
Hadri dalam
cara tersebut Wakil Bupati Blora H.Arief Rohman M.Si, jajaran Forum Komunikasi
Pimpinan Daerah (Forkopimda), pimpinan dan anggota DPRD Blora, perwakilan
Bappeda Jateng, Bakorwil I Jateng, pimpinan SKPD se Kabupaten Blora, BUMD,
BUMN, Organisasi Profesi, Camat serta tokoh masyarakat. (rs-infoblora)
0 komentar:
Post a Comment