BLORA. Adanya 2 penderita penyakit Hydrocephalus di Desa Pengkolrejo
Kecamatan Japah yakni bayi 2 bulan bernama Yemima dan anak 12 tahun bernama Sri Wahyuni,
membuat berbagai kalangan prihatin, tak terkecuali Pemkab dan Dinas Kesehatan Kabupaten
Blora.
Usai menjenguk kedua penderita Hydrocephalus pada Rabu (16/3) kemarin
seperti yang diberitakan sebelumnya, Pemkab dan Dinkes pun langsung memberikan
edukasi dan pemahaman kepada warga masyarakat Desa Pengkolrejo agar senantiasa
memperhatikan kesehatan ibu saat hamil hingga melahirkan.
“Penderita yang ada saat ini akan kita
upayakan untuk pendampingan dalam memperoleh pengobatan. Sedangkan ibu-ibu
hamil lainnya baik yang ada di Desa Pengkolrejo ataupun desa lainnya kami
himbau agar tetap menjaga kesehatan, jaga pola hidup sehat dan selalu rajin
memeriksakan kandungan ke dokter atau bidan,” jelas Wakil Bupati H.Arief Rohman
M.Si.
Begitu juga dengan Kepala Dinkes Blora,
dr.Henny Indriyanti yang meminta para ibu-ibu calon hamil atau ibu-ibu hamil
selalu menjaga kesehatan dan selalu makan makanan yang bergizi agar
perkembangan janin sang jabang bayi bisa berjalan dengan baik.
“Ibu hamil harus selalu dijaga
kesehatannya, periksa yang teratur dan makan makanan yang bergizi. Jangan
melakukan aktifitas keras yang bisa mengganggu kesehatan janin. Karena
Hydrocephalus bisa muncul, salah satunya karena terjadinya infeksi pada saat
mengandung. Ibu hamil juga jangan sering meminum jamu, karena bisa mempengaruhi
perkembangan janin,” ucap dr.Henny.
Untuk mencegah timbulnya Hydrocephalus, ia menyarankan kepada ibu
hamil agar memeriksakan kandungan secara teratur ke dokter atau bidan, dan
melakukan vaksinasi untuk mencegah infeksi dan cidera pada kepala.
Pengobatan Hydrocephalus sendiri bisa dilakukan dengan metode pembedahan
dengan sistem Shunt dan Ventriculostomy, namun kedua pembedahan
tersebut menurutnya masih membawa efek samping yakni berpotensi adanya gangguan
pertumbuhan fisik dan mental di penderita.
Adapun ciri-ciri anak yang menderita Hydrocephalus adalah memiliki ukuran
kepala yang membesar secara tidak normal, pusing, mual, muntah, demam,
terlambat berjalan dan bicara, pandangan kabur, tidak seimbang, koordinasi
tubuh tidak baik, selera makan tak teratur, terkadang kejang dan sulit bangun.
“Jika dijumpai gejala-gejala tersebut
langsung bawa ke puskesmas atau dokter terdekat agar bisa mendapatkan perawatan
intensif guna penyembuhan penderita Hydrocephalus,”
pungkasnya. (rs-infoblora)
0 komentar:
Post a Comment