![]() |
Bupati Blora H.Djoko Nugroho. (foto: rs-infoblora) |
“Tidak hanya Pasar Induk yang akan
dipindah, tahun depan Pasar Rel juga akan dipindah sekaligus agar lebih tertata
di satu kawasan yang luas. Tidak menempati lahan milik PT.KAI lagi, sehingga
jika sewaktu-waktu tanah tersebut diminta oleh BUMN yang bergerak di bidang
perkeretaapian itu tidak repot,” ucap Bupati Blora H.Djoko Nugroho.
Untuk diketahui pedagang di Pasar Rel yang
berada di selatan Pasar Induk Blora selama ini menempati jalur bekas rel kereta
api milik PT.KAI sepanjang 500 meter lebih mulai perempatan Badan Pertanahan
Nasional (BPN) Kab.Blora wilayah Kelurahan Jetis hingga Jl.Sumodarsono di
Kelurahan Mlangsen.
Bupati ingin penataan pasar bisa dilakukan
sekaligus dengan pemindahan. Pedagang Pasar Induk dan Pasar Rel akan dijadikan
satu dalam satu kawasan pasar besar yang terintegrasi dengan terminal angkot
dan pasar burung.
“Pasar akan dijadikan satu menjadi 4 blok
sesuai komoditas dagangan di Gabus Kelurahan Mlangsen. Lahan milik Pemkab sudah
ada, nanti akan diberikan parkir yang luas untuk bongkar muat dan terminal
angkot,” lanjutnya.
Ia memaparkan bahwa setidaknya dalam
pembangunan pasar tahun depan itu akan dibagi menjadi empat blok. Blok A, B, C
dan D, masing-masing dipisahkan dengan jalan yang cukup lebar agar bisa dilalui
kendaraan untuk distribusi barang. Setiap blok menjual komoditas barang yang
berbeda, seperti blok khusus sayur dan bumbu basah, blok pakaian, blok barang
perkakas rumah tangga, dll.
“Pedagang akan dipindah semua ke pasar
yang baru tanpa pengecualian. Nanti akan segera disosialisasikan lewat
Disperindagkop UMKM. Tahun ini fokus pemadatan lahan terlebih dahulu,”
tegasnya.
Menurutnya pemindahan baru akan
dilaksanakan setelah pembangunan pasar di lokasi baru selesai dilakukan.
Pedagang masih diperbolehkan jualan di pasar lama, sehingga tidak ada relokasi
sementara. (rs-infoblora)
1 komentar:
Terus tanah yang dibuat pasar induk yg sekarang dibuat apa jika semua pedagang dipindahkan.? Terima kasih
Post a Comment