![]() |
Warga antri menabung sampah ke Bank Sampah. (foto: teg-ib) |
Sri
Hono salah satu pemrakarsa mengatakan bahwa berdirinya Bank Sampah di Ngelo ini
untuk mengurangi tumpukan sampah yang sejak lama menumpuk di beberapa titik
yang ada di lingkungan setempat. Dengan adanya bank sampah ini, kini tempat
sampah liar yang berhadapan dengan tanah pekuburan itu sudah mulai berkurang.
“Dulu
disini sampahnya sangat banyak mas, hampir 40 tahun sampah menumpuk hingga bahu
jalan. Namun saat ini sudah lumayan berkurang dengan adanya bank sampah,” ucap
Sri Hono pegiat bank sampah, Rabu (6/1) kemarin.
Menurutnya,
sebenarnya ide pembuatan bank sampah bermula dari keperihatinan warga sekitar
timbulnya bau sampah menyengat yang terdapat di kampung mereka. Sehingga
sejumlah warga sepakat menjaga kebersihan kampung dengan membuat bank sampah
bernama Bank Sampah Sekar Asri.
![]() |
Salah satu lokasi tempat sampah liar yang kini ditutup pasca didirikannya bank sampah. (foto: teg-ib) |
“Mengubah mindset masyarakat
tentang sampah memang sangat sulit dan butuh waktu lama,” imbuhnya.
Namun dengan
percaya diri dan semangat, pada akhirnya ia dan kawannya mampu mengumpulkan 15
anggota tetap yang siap mengamankan kampung dari kepungan sampah-sampah liar
yang sering menyebabkan bau menyengat dan mengganggu kenyamanan warga.
“Ini
pekerjaan sosial, awalnya memang sulit tapi perlahan tapi pasti masyarakat
mulai sadar akan kebersihan lingkungan,” ungkapnya.
Selain
warga menabung sampah dan ada petugas mengambil sampah-sampah rumah
milik warga, mereka juga memilah sampah yang bisa di daur ulang dan di buang
pada tempat pembuangan akhir (TPA) dengan komisi Rp. 5000. Sebagian untuk
pengurus dengan separuh uang tersebut masuk Kas untuk pengembangan Bank Sampah
Sekar Asri.
“Dengan
uang Rp 5.000 sebenarnya tidak terlalu berat tapi ada yang masih belum bisa
memberi. Tapi berjalan dengan seiringnya waktu semua warga bisa memahami uang
tersebut untuk apa,” terangnya.
Sri
Hono menjelaskan dari kegiatan itu, kini sudah tiga tempat sampah liar yang
berhasil mereka tutup. Sebagian besar dari tempat-tempat tersebut, kini sudah
bersih karena sampah-sampah yang terdapat disana, diambil dan dibuang ke tempat
yang sebenarnya.
Kedepan
Sri Hono berharap, dari kegiatan berskala kecil itu mampu memberi dampak yang
baik untuk masyarakat Cepu pada umumnya agar muncul bank-bank sampah lain.
“Jika
tidak bergerak dari hal yang kecil, bisa-bisa kota tenggelam oleh sampah,
mengingat produktivitas dan tingkat konsumsi masyarakat yang terus meningkat,”
tegasnya.
Sementara
itu salah satu warga Nuraini mengungkapkan dengan adanya bank sampah pihaknya
bersama warga lain merasa senang sebab secara perlahan sampah- sampah yang ada
di Ngelo mulai berkurang.
“Sampah-sampah
sekarang mulai berkurang. Kami berharap hal ini nanti bisa terus dilakukan
untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan hidup sehat,” harapnya.
(teg/tio-infoblora)
0 komentar:
Post a Comment