![]() |
Sarasehan "Bersama Membangun Blora" pasca Pilkada yang digelar oleh Forum Komunikasi Wartawan Blora (FKWB). (foto: teg-ib) |
Apresiasi tersebut disampaikan oleh Riyanto, Asisten I Setda
Blora Bidang Pemerintahan ketika mewakili Penjabat Bupati Blora Ihwan Sudrajat. Dalam sambutannya saat membuka acara sarasehan, menurutnya wartawan berperan aktif ikut mensosialisasikan pilkada melalui media masing-masing pada waktu
sebelum hingga sesudah pelaksanaan pencoblosan.
“Kami mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada wartawan
yang telah berperan ikut mensosialisasikan proses Pilkada hingga tercipta
suasana yang aman dan kondusif,” ujar Riyanto.
Peran serta wartawan dan pihak terkait lainnya terbukti mampu
menciptakan suasana yang aman dan kondusif sehingga Pilkada Blora berjalan
lancar. Hal tersebut merupakan bukti bahwa situasi Pilkada Blora dalam keadaan
nyaman, aman, kondusif. Bukti lainnya bahwa sekitar 73 persen warga Blora
yang mempunyai hak pilih telah menggunakan hak suaranya di TPS.
“Ini adalah salah satu peran dari wartawan, karena APK yang
disediakan dan dipasang KPU dirasa kurang meriah, sehingga wartawan ikut
sosialisasi di media,” ujar Riyanto.
Acara sarasehan yang dikuti ratusan peserta dari sejumlah lembaga
dan organisasi itu menghadirkan nara sumber Rektor Universitas NU Bojonegoro
Dr. H. Mundzar Fahman, MM dan Akademisi Fakultas Hukum Universitas Muria
Kudus, Hidayatullah.
Mundzar Fahman dalam materinya mengambil sub tema Kabupaten Blora
Kini dan Masa Depan. Menurut Mundzar Fahman, setiap pasangan calon kepala
daerah wajib menyampaikan visi-misi selama masa kampanye. Jika pasangan calon
terpilih, maka visi-misinya akan menjadi dokumen resmi daerah yang harus
diperjuangkan realisasinya oleh pasangan calon yang bersangkutan.
Hanya saja, Mundzar Fahman yang juga mantan wartawan itu menegaskan, bupati dan wakil bupati terpilih tentunya juga tidak hanya terpaku pada pemenuhan janji-janji politiknya sebagaimana yang disampaikan dalam visi dan misinya tersebut. Kreatif, inovatif, dan responsif tentu mutlak diperlukan untuk mengubah potret Blora di masa depan yang lebih baik.
Hanya saja, Mundzar Fahman yang juga mantan wartawan itu menegaskan, bupati dan wakil bupati terpilih tentunya juga tidak hanya terpaku pada pemenuhan janji-janji politiknya sebagaimana yang disampaikan dalam visi dan misinya tersebut. Kreatif, inovatif, dan responsif tentu mutlak diperlukan untuk mengubah potret Blora di masa depan yang lebih baik.
“Sebagai bupati incumbent atau petahana, Bupati Djoko Nugroho
tentu sudah sangat pengalaman. Bupati sudah menguasai betul peta dan potret
daerah yang dipimpinnya selama lima tahun terakhir. Ibarat kendaraan bermotor,
bupati dengan kemampuan dan pengalamannya bisa langsung kecepatan tinggi,
porsneling empat. Keunggulan ini yang harus dioptimalkan,’’ katanya.
Hanya saja dia mengatakan, untuk merealisasikan visi misi dan
program kerjanya, bupati dan wakil bupati harus bersinergi dengan semua pihak,
komponen daerah yang lain sebagai partner, harus kompak mendukungnya.
“Sebagai kepala daerah
Bupati harus selalu bersinergi dengan komponen daerah seperti halnya DPRD,
Forkopimda, kelompok-kelompok dalam masyarakat, organisasi non-pemerintah
(ornop) dan sebagainya,’’ tegas Mundzar Fahman.
Sementara, Ketua Prodi Magister Ilmu Hukum Universitas Muria Kudus
(UMK), Dr.Hidayatullah, SH, M.Hum yang juga sebagai narasumber pada sarasehan
tersebut memaparkan Kebijakan Progresif dalam Membangun Daerah,
mengajukan pertanyaan efektifitas pancapaian visi dan misi apakah ditentukan
faktor person (kepala daerah, Red) ataukan oleh sistem (pemerintahan) mampu
menghipnotis para peserta yang hadir.
”Dukungan masyarakat kuat, sepanjang komitmen kepada kesejahteraan
masyarakat. Termasuk komitmen pada tujuan negara,” ungkapnya.
Menurutnya Menegakkan Daulat Rakyat Dengan Pola Pikir Progresif,
tidak hanya dalam makna gramatikal, melainkan ke arah kemajuan dan berhaluan ke
arah perbaikan keadaan sekarang. Dalam konteks bagaimana membuat kebijakan yang
berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
“Semua itu tidak bisa berjalan sendiri,namun membutuhkan dorongan
serta kerja sama dari sejumlah elemen pada suatu daerah,” terangnya.
Dalam acara tersebut ia mencontohkan sejumlah kepala daerah yang
berprestasi. Mereka diantaranya Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati
Batang Yoyok Riyo Sudibyo, Walikota Bandung Ridwan Kamil serta Walikota Bogor
Bima Arya. Kepala daerah tersebut pernah menerima penghargaan Bung Hatta Anti
Corruption Award 2015.
Sarasehan yang dipandu wartawan senior Blora Urip Daryanto
direspon antusias oleh peserta dengan sejumlah pertanyaan dan tanggapan. Acara
yang di ikuti oleh sejumlah Ormas, SKPD, Pengurus Partai, serta sejumlah tokoh
masyarakat berjalan lancar hingga selesai. Di harapkan dengan acara ini
nantinya bisa membawa Blora semakin Sejahtera dan maju. (teg/rs-infoblora)
0 komentar:
Post a Comment