![]() |
Wacana pergantian penyaluran pupuk bersubsidi dari PT.Petrokimia Gresik ke PT.Pupuk Srwijaya (Pusri) ditolak petani Blora. (foto: is-ib) |
Bahkan
mereka membuat surat pernyataan dan mengirimkan surat penolakan kepada
Kementerian Pertanian, Menteri BUMN, Komisi IV DPR, Gubernur Jawa Tengah dan
Bupati Blora.
“Intinya
kami tidak setuju dengan adanya wacana pergantian dari Petrokimia kepada
Pusri,” ungkap salah seorang perwakilan Gapoktan dan KTNA Pramugi PW yang juga
Ketua KTNA Blora.
Penolakan
itu didasarkan pada alasan selama pupuk bersubsidi disalurkan Pupuk Petrokimia,
sampai sekarang tidak pernah ada kelangkaan dan permasalahan. Alasan lain,
ketika pupuk urea disalurkan selain Petrokimia Gresik sering terjadi kelangkaan
pupuk urea bersubsidi. Hal itu didasarkan jauhnya pengambilan pupuk saat
terjadi keterlambatan.
Suriyono
salah seorang Ketua Poktan di Kecamatan Cepu menambahkan selama ini kerja sama
antara petani dan kios serta produsen cukup baik; serta Petrokimia selalu
memberikan program-program seperti sosialisasi pemupukan berimbang, demplot dan
pertemuan lainnya dan itu tidak dilakukan oleh produsen lain.
“Dari semua
produsen pupuk yang pernah masuk di Blora, hanya Petrokimia Gresik yang sering
berinteraksi dengan petani dan masalah harga pupuk tidak ada gejolak,”
jelasnya. (gie-SMNetwork | Jo-infoblora)
0 komentar:
Post a Comment