![]() |
Pelatihan perlakukan bibit jati oleh Perhutani PKH Randublatung. (foto: am-sm) |
Pelatihan pengangkutan dan pengambilan bibit jati serta
pelaksanaan tanaman jati digelar di Persemaian Jati Kapuan Perum Perhutani
Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Randublatung. Pesertanya, adalah para mandor
tanam serta kepala resort pemangkuan hutan (KRPH) yang mempunyai petak
tanaman 2015.
Kepala Seksi Pengelolaan Sumber Daya Hutan dan Lingkungan
Perhutani KPH Randublatung Rani Maharto mengemukakan, pengambilan dan
pengangkutan bibit harus sesuai standart operasional yang telah ditentukan.
Namun belum semua petugas memahami standar tersebut.
“Ada beberapa tahapan yang perlu diketahui oleh setiap petugas lapangan sehingga kerusakan akibat pengambilan dan pengangkutan bibit bisa diminimalisir,” ujarnya, Senin (16/11).
“Ada beberapa tahapan yang perlu diketahui oleh setiap petugas lapangan sehingga kerusakan akibat pengambilan dan pengangkutan bibit bisa diminimalisir,” ujarnya, Senin (16/11).
Saat ini Perum Perhutani dalam penanaman menggunakan bibit jati
berasal dari stek pucuk. Keunggulannya, adalah bibit yang ditanam sudah
berkayu. Sehingga mempunyai daya tumbuh di lapangan menjadi lebih baik.
Persyaratan utama apabila bibit dari persemaian akan ditanam di lokasi kawasan hutan adalah bibit mempunyai pertumbuhan normal tingginya 20-30 cm, batang lurus dan kokoh, berkayu (1/3 dari tinggi ) daun tidak terlalu lebar dan kaku serta perakaran banyak dan membentuk gumpalan yang kompak dengan media.
“Dan yang paling utama tidak terserang hama penyakit,” kata Rani Maharto.
Persyaratan utama apabila bibit dari persemaian akan ditanam di lokasi kawasan hutan adalah bibit mempunyai pertumbuhan normal tingginya 20-30 cm, batang lurus dan kokoh, berkayu (1/3 dari tinggi ) daun tidak terlalu lebar dan kaku serta perakaran banyak dan membentuk gumpalan yang kompak dengan media.
“Dan yang paling utama tidak terserang hama penyakit,” kata Rani Maharto.
Segala persyaratan tumbuh tersebut dinilai belum cukup. Harus ada
perlakukan istimewa terhadap bibit yang hendak ditanam.
“Dalam perlakuan itu, para petugas lapangan harus lebih mencurahkan perhatian baik tenaga dan waktu sehingga keberhasilan tanaman bisa tercapai sesuai dengan harapan perusahaan,” tandas Rani Maharto. (Abdul Muiz-SMNetwork | Jo-infoblora)
“Dalam perlakuan itu, para petugas lapangan harus lebih mencurahkan perhatian baik tenaga dan waktu sehingga keberhasilan tanaman bisa tercapai sesuai dengan harapan perusahaan,” tandas Rani Maharto. (Abdul Muiz-SMNetwork | Jo-infoblora)
0 komentar:
Post a Comment