![]() |
Pendukung paslon bupati-wakil bupati memanas di depan Gedung DPRD Kabupaten Blora saat debat berlangsung. (foto: am-sm) |
Ketegangan
terutama terjadi dari pendukung pasangan calon nomor urut 1 Abu Nafi-HM Dasum
dan nomor urut 2 Djoko Nugroho-Arief Rohman. Sejak acara dibuka sekitar pukul 09.30 WIB, tepuk tangan dan lontaran teriakan bernada ejekan bersahutan saat paslon
yang didukungnya menyampaikan paparan ataupun pertanyaan dalam debat tersebut.
Dari
pantuan di lapangan, pendukung yang berada di luar karena tidak memiliki
undangan karena dari KPU membatasi jumlah pendukung yang boleh masuk di area
debat hanya 50 orang saja.
Petugas
keamanan yang terdiri dari kepolisian, TNI dari Kodim 0721/Blora dan Satpol PP
tampak berhati-hati memeriksa setiap peserta yang mau masuk dengan menggunakan
mesin detektor. Bagi yang tidak membawa undangan dengan tegas dilarang masuk.
Kedua
pendukung pasangan tidak dipisah, tetapi mereka mengelompok sendiri-sendiri dan
saling berdekatan, dengan memakai atribut kaos bergambar dan bertuliskan
pasangan ADA dan Djoko- Arief.
Untuk
meredakan ketegangan, Kasat Binmas Polres Blora AKP Yorsa Prabowo berkali-kali
memberikan himbauan melalui pengeras suara agar tidak saling ejek. ”Himbauan
kami sampaikan agar situasi kembali kondusif,” kata Kasat Binmas.
Kendati sempat tegang, hingga acara debat selesai tidak situasi tetap aman terkendali. Pihak keamanan telah mengantisipasi kericuhan dengan mendiirikan tenda di depan Gedung DPRD Blora serta mengerahkan ratusan personel gabungan. Pengawalan kepada masing-masing pendukung juga dilakukan sebagai upaya preventif. (gie-SMNetwork | Jo-infoblora)
Kendati sempat tegang, hingga acara debat selesai tidak situasi tetap aman terkendali. Pihak keamanan telah mengantisipasi kericuhan dengan mendiirikan tenda di depan Gedung DPRD Blora serta mengerahkan ratusan personel gabungan. Pengawalan kepada masing-masing pendukung juga dilakukan sebagai upaya preventif. (gie-SMNetwork | Jo-infoblora)
0 komentar:
Post a Comment