![]() |
Salah satu titik kerusakan tanggul irigasi pertanian yang dijumpai oleh tim DPU Blora. (foto: rs-ib) |
Dari hasil pendataan itu ditemukan adanya sejumlah kerusakan tanggul. Seperti yang terlihat di tanggul irigasi di Dusun Catak, Desa Adirejo, Kecamatan Tunjungan. Beberapa bagian tanggul di lokasi itu rusak berat sehingga mendesak diperbaiki. Selain itu mengalami sedimentasi kurang lebih 70 centimeter dan perlu dilakukan pengerukan.
”Karena kondisinya rusak berat, maka kami usulkan dibongkar kemudian diperbaiki dan dilakukan pengerukan,” ujar Ketua GP3A DI Lawungan Desa Adirejo, Sri Lestari, kepada tim dari DPU yang melakukan penelusuran daerah irigasi, kemarin.
Pihaknya juga mengusulkan jika ada anggaran dari pemerintah.
Sebaiknya perbaikannya dikerjakan swakelola yang melibatkan P3A dan warga
masyarakat setempat. ”Saya yakin hasilnya akan lebih baik jika dikerjakan
bersama warga,” tegasnya.
Dari penelusuran jaringan irigasi yang dibangun 2010 tersebut,
kerusakan tanggul mencapai 150 meter. Selain dijumpai adanya kerusakan tanggul,
juga diketahui adanya kebocoranyang perlu dilakukan perbaikan secara teknis.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DPU Blora, Bondan Sukarno melalui
Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Setiya Utama didampingi Kasi Bina Teknis dan Pengembangan, Surat mengemukakan penelusuran jaringan irigasi
dilakukan untuk membuat perencanaan berdasarkan kondisi riil dan kebutuhan yang
ada di lapangan.
”Apa yang disampaikan oleh GP3A dan hasil penelusuran di lapangan akan kami sampaikan kepada pimpinan,” ujar Surat.
”Apa yang disampaikan oleh GP3A dan hasil penelusuran di lapangan akan kami sampaikan kepada pimpinan,” ujar Surat.
Sementara itu pada bagian lain penelusuran daerah irigasi di
Greneng Desa Tujungan, Kecamatan Tunjungan, petani mengusulkan tanaman keras
yang ada di tepi tanggul irigasi ditebang. Mereka meminta agar tanaman tersebut
ditebang karena dinilai menjadi salah satu faktor penyebab jebolnya tanggul.
”Ada sejumlah pohon jati yang ditanam warga di tepi tanggul irigasi. Kami menilai itu menjadi salah satu penyebab jebolnya tanggul karena desakan akar pohon. Oleh karena itu kami usul agar ditebang,” kata ujar Kastuju, ketua GP3A DI Greneng.
Menurutnya, sebenarnya pihaknya sudah lama mengetahui adanya pohon tersebut. Pihaknya sudah beberapa kali memberikan teguran kepada yang menanam.
”Kalau kami yang menebang nanti dikira tindakan kami kurang tepat. Karena itulah kami mengusulkan ke †Bidang PSDA sebaiknya dilakukan pertemuan khusus dengan warga yang menanam pohon itu sehingga mereka menjadi mengerti,” katanya. (Abdul Muiz-SMNetwork | Jo-infoblora)
”Ada sejumlah pohon jati yang ditanam warga di tepi tanggul irigasi. Kami menilai itu menjadi salah satu penyebab jebolnya tanggul karena desakan akar pohon. Oleh karena itu kami usul agar ditebang,” kata ujar Kastuju, ketua GP3A DI Greneng.
Menurutnya, sebenarnya pihaknya sudah lama mengetahui adanya pohon tersebut. Pihaknya sudah beberapa kali memberikan teguran kepada yang menanam.
”Kalau kami yang menebang nanti dikira tindakan kami kurang tepat. Karena itulah kami mengusulkan ke †Bidang PSDA sebaiknya dilakukan pertemuan khusus dengan warga yang menanam pohon itu sehingga mereka menjadi mengerti,” katanya. (Abdul Muiz-SMNetwork | Jo-infoblora)
0 komentar:
Post a Comment