BLORA. Disaat
duta kesenian wayang kulit Blora diundang untuk tampil dalam acara Festival
Wayang Nusantara III di Sawahlunto Sumatera Barat 22-24 Oktober, ternyata ada
kabar tak sedap menerpa hubungan sosial budaya antara Blora dengan Sawahlunto
yang erat kaitannya tentang sejarah Mbah Suro atau Samin Surosentiko.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas
Perhubungan Pariwisata Kebudayaan Komunikasi dan Informatika (DPPKKI) Blora
Suntoyo, yang mendampingi tim seni Blora tampil di Sawahlunto mendapatkan kabar
bahwa Pemkab Bojonegoro Jawa
Timur sedang mengkaji kemungkinan pemindahan makam Samin Surosentiko
dari Sawahlunto ke Bojonegoro.
Padahal sudah banyak dikenal dan diketahui bahwa Samin Surosentiko
merupakan tokoh gerakan Saminisme dari Blora yang dibuang Belanda ke
Sawahlunto, dipekerjakan sebagai buruh tambang batubara hingga meninggal
disana. Sontak kabar rencana
pemindahan makam itu membuat Suntoyo berupaya menggali lebih lanjut ke pihak Pemkot Sawahlunto.
“Setelah saya tanya-tanya ke
sejumlah pejabat di Pemkot Sawahlunto termasuk Dinas Kebudayaan dan Kebudayaan
Sawahlunto ternyata memang belum lama ini ada tim dari Bojonegoro yang datang
ke Sawahlunto. Tim tersebut menyatakan tengah mengkaji kemungkinan pemindahan
makam Samin Surosentiko ke Bojonegoro,” ujarnya saat dihubungi Sabtu(24/10).
Hanya saja menurut Suntoyo, Pemkot
Sawahlunto tidak serta merta menyambut baik wacana pemindahan makam tersebut.
“Biarlah itu merupakan sejarah masa lalu antara Sawahlunto dengan Blora dan Mbah
Suro,” kata Suntoyo menirukan perkataan
Sekda Sawahlunto Rovanly Abdams.
Sepengatahuan Suntoyo, ahli waris
Samin Surentiko di Desa Klagen, Kecamatan Kedungtuban, Blora, juga tidak
mengizinkan pemindahan makan Samin Surentiko dari Sawahlunto ke tanah Jawa
selain ke Blora. “Pemindahan makam itu kan harus seizin ahli warisnya,” kata
Suntoyo.
Oleh karena itu, Suntoyo menilai
kabar rencana pemindahan makam Samin Surosentiko ke Bojonegoro hanya sekadar
wacana. Wacana tersebut muncul dan diberitakan salah satu situs berita nasional beberapa hari lalu dan sempat
menghebohkan para pengguna media sosial di Kabupaten Blora yang pada umumnya
tidak menyetujui rencana kabupaten sebelah itu. (Abdul Muiz-SMNetwork |
Jo-infoblora)
0 komentar:
Post a Comment